BILANG PUISI: Antara Eja dan Lafaz

Sabtu, 12 Januari 2008, 2.30ptg
Perpustakaan Bedok

Panelis:
Rafaat Haji Hamzah, Isa Kamari,
Azhar Ibrahim Alwee, Najib Soiman

Puisi merupakan salah satu genre yang penting dalam sastera yang mengangkat, mewakili, menggambar dan mewarnai suara masyarakat selama berkurun lamanya. Namun dalam konteks hari ini, puisi terus hidup dalam bentuk-bentuk kata-kata dan ayat yang tertulis. Meskipun sesekali terdengar bunyi puisi pada pembacaan, pendeklamasian dan persembahan, suaranya masih terlalu sepi, terlalu asing dan terlalu terperangkap dengan pengucapan yang seakan telah dimandatkan dan ditakdirkan bunyinya. ‘Antara Eja Dan Lafaz’ merupakan keinginan penyair mendengar suara puisi yang datang dari naluri dan dari nafas manusia yang wujud dalam kenyataan dan kebenaran, bukan suara yang diada-adakan dan dibuat-buat. Suara puisi seharusnya menjadi suara yang serasi dengan keihklasan dan kebenaran nafas manusia hari ini. Mencari di mana silapnya dan di mana tercicirnya suara-suara itu di antara eja dan lafaz.